Minggu, 08 Agustus 2010

Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan kelebihan kadar bilirubin pada darah bayi. Dikatakan berlebih ketika kadar tersebut melebihi 10 mg%. Gejala dari Hiperbilirubinemia seperti demam kuning yang terjadi pada 2 minggu pertama, berat badn kurang dari 2000 gr, infeksi saluran pernapasan. Untuk mendiagnosa hiperbilirubin dapat dilakukan dengan Coombs-test, Bilirubin Direct, Hitung Retikulosit, Tes Urine Lengkap.
Apabila hal ini terjadi pada bayi Anda, segera bawa ke rumah sakit dan lakukan perawatan dibawah ini:
- Jemur di pagi haru antara jam 07.00 sampai 07.30. 15 menit terlentang, 15 menit tengkurap. Mata dan alat kelamin ditutup.
- Penuhi kebutuhan ASI atau Susu Formula.
- Jauhkan pewangi dan kamper dari pakaian ibu dan bayi.
- Minumkan questran dicmapur air putih kurang lebih 1 sdm.
- Perawatan tali pusat dengan alkohol 70% sebanyak 3 x sehari.
- Mandi 1x sehari pada pagi hari.

Jumat, 06 Agustus 2010

Guillain Barre Syndrome


Guillain Barre Syndrome adalah sindrom yang ditunjukkan dengan gejala-gejala kerusakan pada saraf perifer dan cranial. GBS menyebabkan gangguan kelemahan saraf otot akut yang memburuk secara berkala dan dapat menyebabkan kelumpuhan badan sebagian. Penyebab dari GBS tidak diketahui tetapi kemungkinan yang paling mungkin adalah respon autoimun.GBS dapat menyerang semua ras namun yang paling tinggi terjadi pada kisaran umur 16 – 25 tahun. Ada beberapa fase yang akan dialami penderita GBS antara lain:
1. Fase awal mulai dengan munculnya tanda-tanda kelemahan dan biasanya tampak secara lengkap dalam 2 -3 minggu kerika tidak terlihat penurunan lanjut.
2. Fase kedua berkahir beberapa hari sampai dua minggu.
3. Fase penyembuhan mungkin berkahir 4-6 minggu dan mungkin bisa sampai dua tahun.
Penyembuhan biasanya bersifat spontan namun masih menisakan kecacatan kecil yang permanen.
Untuk mengetahui kepastian apakah seseorang terkena GBS dapat dilakukan dengan cara pengambilan cairan tulang belakang namun cara tersebut dapat mengurangi kekebalan penderita. Tes lainnya adalah elektromiografi, pemeriksaan darah lengkap, rontgen, pemeriksaan fungsi paru.
Beberapa gejala umum GBS pada anak adalah lumpuh sebagian, cara berjlan tidak menetap, perubahan pola BAB dan BAK, kesulitan mengunyah dan mendigesti makanan, kesemutan, nyeri otot seperti terbakar, kehilangan kemampuan berbicara.

Senin, 02 Agustus 2010

Primer DNA

Setiap mahluk hidup disusun oleh protein. Tangan, kaki termasuk mata anda yang anda gunakan untuk membaca tulisan ini, semuanya terbentuk dari protein. Maka dari itu sintetis protein tak mungkin dilepaskan dari keberadaan mahluk hidup. Sintesis protein terjadi jauh didalam sel, dilakukan oleh organel-organel super kecil yang bekerja dengan pengaturan kompleks. Sintesis protein melibatkan DNA, ribosom, Retikulum Endoplasma, badan golgi dan seperangakat enzim.
Namun disini, saya tidak bisa membahas keseluruhan reaksi karena akan membuat tulisan ini sangat panjang dan memusingkan. Saya akan membahas satu dari komponen transkripsi RNA. Transkripsi RNA dapat diibaratkan penulisan surat pemesanan suatu protein. Proses ini terjadi dengan bantuan enzim polymerase, helicase dan enzim-enzim lainnya.
Pada proses transkripsi, enzim polymerase-lah yang berperan sebagai penulis pesan, namun kelemahan dari enzim polymerase adalah ketidakmampuannya dalam memulai proses. Ibarat orang yang sedang tidur harus dibangunkan dengan sebuah alarm, nah dalam hal ini alarmnya disebut primer. Primer umumnya berbentuk untai tunggal basa-basa nitrogen yang panjangnya 18 -22 pasang basa. Primer yang digunakan untuk memulai transkripsi selalu berbeda-beda bergantung dari bagian DNA yang menjadi target.
Primer yang baik harus memenuhi beberapa criteria agar proses trankripsi, kriterianya adalah sebagai berikut :

Panjang Primer, panjang primer yang ideal untuk proses transkripsi berkisar antara 18 – 22 pasang basa. Panjang ini sudah cukup untuk mengahasikan produk yang spesifik.
Konsentrasi basa Guanin dan Cytosin, pada suatu primer konsentrasi basa guanin dan cytosin harus 40% - 60%. Hal tersebut karena basa Guanin dan Cytosin memiliki ikatan hidrogen yang lebih kuat.

Suhu Leleh Primer, suhu leleh yang cocok untuk sebuah primer adalah berkisar 52-58oC. Apabila sebuah primer memiliki suhu leleh dibawah 52oC, maka primer tersebut akan segera hancur ketika melalui tahap pemanasan. Namun apabila suhu leleh terlalu tinggi, primer akan kesulitan menempel dengan untai DNA. Adapun rumus untuk menghitung suhu leleh primer adalah,
Ta = 0.3 x Tm(primer) + 0.7 Tm (product) – 14.9

Pengulangan basa, Sebuah pengulangan basa-ganda sering terjadi dan harus dihindari, maksimal jumlah pengulangan yang dapat ditoleransi berjumlah 4 pasang. Misalnya GCCATATATATGGT. Sedangkan untuk penglangan basa tunggal yang diizinkan adalah 4 basa. Misalnya GACTTTTGCCAA.

Minggu, 25 Juli 2010

Kucing dan Penyakit Umumnya

Kucing adalah hewan peliharaan favorit kebanyakan orang Indonesia. Karekternya yang unik pada setiap kucing membuatnya selalu istimewa. Kucing juga memiliki keingintahuan yang tinggi, daya belajarnya membuat kucing senang memperhatikkan hal-hal baru, disamping itu kucing juga memiliki karakter yang periang, suka melompat, dan bersembunyi. Namun di sisi lain kucing juga termasuk hewan yang rentan terhadap penyakit. Berikut adalah beberapa penyakit yang pernah saya temui pada kucing-kucing saya :
(Mohon diingat akan jauh lebih baik jika Anda membawa langsung kucing anda ke dokter hewan)

1. Keracunan
Karena keingintahuannya yang tinggi, kucing suka menngendus dan menjilat benda-benda yang mungkin dapat dimakannya. Bila benda tersebut aman tidak akan jadi masalah, namun apabila benda tersebut beracun maka lain ceritannya.

Gejala : Kucing menjadi diam, bulu meremang, air liur menetes, bila sudah parah biasanya terjadi kejang-kejang.

Pengobatan : Minumkan susu agar kucing muntah, namun lebih baik lagi jika meminumkannya Norit®. Caranya tumbuk 1-2 butir Norit kemudian beri sedikit air dan minumkan ke kucing. Untuk lebih mudah, selalu sedia suntikan bekas tanpa jarum untuk membantu meminumkan larutan Norit tersebut.

2. Cacingan
Cacingan pada kucing biasa terjadi apabila kucing hidup di tempat yang tidak bersih. Cacing yang umum menginfeksi kucing adalah cacing tambang dan pita.

Gejala : Mencret, lemas, kadang muntah, terdapat butiran putih pada tinja.

Pengobatan : Berilah obat cacing khusus kucing, umumnya merk Drontal Cat keluaran Bayer, bisa didapat di pet shop dengan harga Rp 20.000 per butirnya. Berikan sesuai dosis yang disyaratkan. Sebenarnya obat cacing Combantrin juga bisa namun tidak dapat membunuh cacing pita.

3. Penyakit Mulut
Menurut dokter hewan dekat rumah saya, penyakit ini disebabkan oleh jamur. Bisanya terdapat pada bangkai, misalnya bangkai cicak.

Gejala : Hilang nafsu makan, mulut berbau apak.

Pengobatan : Berikan Curcuma Plus tiga kali sehari agar tetap nafsu makan,dan bawa ke dokter hewan. Dan berikan larutan gula agar kucing tetap berenergi.

4. Flu

Penyakit ini sering ditemukan pada kucing kecil yang memiliki system kekebalan yang masih lemah.

Gejala : Hidung berlendir, tidak nafsu makan karena kucing tidak dapat mengendus makanannya.

Pengobatan : Berikan Stimuno untuk memberikan kekuatan pada system imun kucing dan bawalah ke dokter.

5. Tetanus
Meskipun penyakit ini jarang ditemui namun akibatnya bisa sangat parah. Kucing yang mengalami tetanus biasanya akan mengalami kelumpuhan total selama beberapa hari. Selama kelumpuhan ini kucing tetap dapat hidup jika Anda memberikan makanan secara teratur. Dulu ibu saya memasak bubur dengan ikan yang kemudian disuapkan ke kucing saya (Bigli). Dalam fase tersebut kucing dapat bertahan hidup atau mati. Dalam kasus yang saya alami Bigli berhasil bertahan hidup, namun efek tetanus ternyata mengenai saraf pusatnya yang kemudian membuatnya mengalami kejang-kejang dari waktu ke waktu, terutama bila Bigli merasa tidak nyaman. Salah satu langkah yang bisa meringankan beban si kucing adalah dengan memberkannya Neurobion untuk menguatkan system syarafnya sehingga frekuensi kejang akan berkurang.
Pencegahannya adalah dengan memvaksin kucing Anda dengan vaksin anti Tetanus, sekali suntik berbiaya Rp 120.000.

Terkadang saya juga memberikan madu kepada kucing saya yang sakit. Namun perlu dikatakan sekali lagi bahwa tulisan ini hanya untuk berbagi pengalaman, jangan menjadikan tulisan ini sebagai acuan. Bawalah kucing Anda ke dokter untuk penangannan yang lebih baik.

Minggu, 27 Juni 2010

Setting Internet IM3 Paket GPRS

Alasan saya menulis artikel ini adalah karena banyak dari teman-teman saya (saya juga) bingung dalam proses penyetingan Internet IM3 Paket GPRS. Menariknya Paket GPRS IM3 ini karena konsumen cukup membayar Rp 5000 untuk akses internet selama 4 jam. Mungkin bila menggunakan handphone paket tersebut tidak terasa terlalu menguntungkan,lain ceritanya apabila digunakan dengan perangkat modem yang disambungkan ke komputer. Akses internet murah dengan kecepatan yang lumayan. Berikut setting yang harus dimasukkan sebelum menggunakan paket ini:

Access Point Name (APN) : indosatgprs
User Name : indosat@durasi
Password : indosat@durasi
Dialled Number : *99#

Dan perlu diingat bahwa paket internet hanya berlaku jika pulsa reguler yang tersedia minimal Rp 5000. Kekurangan dari paket ini adalah apabila konsumen telah menghabiskan jatah 4 jam tersebut maka pulsa reguler akan terpakai, dan tanpa disadari habis dalam waktu 50 menit. Untuk itu saya juga membuat sebuah timer yang telah disetting untuk 4 jam. Tinggal nyalakan ketika sudah tersambung.

Time Counter IM3

Rabu, 23 Juni 2010

Bagaimana Antibiotik Bekerja

Antibiotik merupakan racun yang selektif. Maksudnya antibiotic bekerja pada sel tertentu saja, dalam hal ini bakteri. Antibiotic dibagi menjadi dua golongan berdasarkan mekanismenya :
- Bakteriosida, antibiotic ini membunuh secara langsung. Misalnya dengan menghancurkan membran dar bakteri tersebut. Atau dengan cara mencegah bakteri mensintesis senyawa yang menjaga kelangsungan hidupnya.
- Bakteriostatik, jenis antibiotic ini tidak membunuh bakteri secara langsung, namun lebih kearah pencegahan reproduksi bakteri. Antibiotic ini akan mengintrupsi materi genetic dari si bakteri sehingga bakteri berhenti membelah.

Sedangkan menurut cakupannya,antibiotic dibagi dua juga :
- Spektrum sempit, antibiotic ini khusus menangani satu jenis bakteri dengan tingkat “kemanjuran” relative tinggi.
- Spektrum luas, walaupun bisa menangani banyak jenis bakteri sekaligus namun tingakt “kemajurannya dibawah antibiotic spectrum sempit.


Daftar Acuan
Artikel non-personal,2009,How do Antibiotics Work?,http://www.antibioticresistance.org.uk/, http://www.antibioticresistance.org.uk/ARFAQs.nsf/ 2f87bc309e63df2d80256c8c004c707d/e424da333d67a98680256caa00393d78?OpenDocument, diakses 29 Oktober 2009, 17:16

Tips Mencegah Bau Mulut

Secara medis bau mulut disebut halitosis. Halitosis dapat disebabkan kurangnya kebersihan mulut, konsumsi makanan tertentu ataupun karena suatu penyakit serius. Konsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan bau mulut karena ketika zat makanan tersebut diangkut oleh aliran darah ke paru-paru maka aroma udara di paru-paru akan terpengaruh. Menyikat gigi atau berkumur dengan mouthwash akan menghilangkan bau ini untuk sementara namun bau tersebut akan kembali sampai zat makanan tersebut dibuang. Salah satu contoh makanan yang memengaruhi bau mulut adalah bawang bombai.
Beberapa penyakit seperti infeksi gusi akan memnyebabkan bau mulut karena aktivitas bakteri di dalam mulut akan menghasilkan zat asam yang tidak hanya menimbulkan bau yang tidak enak tapi juga merusak gigi. Beberapa jamur dan karies juga dapat menyebabkan bau mulut. Xerostomia atau mulut kering juga menjadi salah satu penyebab bau mulut. Hal ini berkaitan dengan fungsi ludah sebagai pembersih dan penetral ringga mulut. Beberapa penyakit lain yang dapat menyebabkan bau mulut antara lain gangguan ginjal, diabetes, sinusitis, gangguan lever, asam refluks kronis, dan gangguan postnasal.


Lalu bagaimankah cara menghilangkan bau mulut?

1. Periksa ke dokter gigi secara teratur. Setidaknya 6 bulan sekali.
2. Banyak minum air putih untuk menggelontorkan sisa makanan dan merangsang produksi air liur.
3. Terapkan pola makan yang sehat.
4. Sikatlah gigi anda setelah makan. Dan ganti sikat gigi setelah 3 bulan.

Hormon Tumbuhan

Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “merangsang”. Namun secara istilah ilmiah, hormon adalah sinyal kimia yang mengkoordinasi bagian-bagian organisme. Hormon merupakan suatu senyawa yang dihasilkan suatu bagian tubuh kemudian diangkut ke bagian tubuh laindan memicu respon dari jaringan tujuan tersebut. Sifat unik lain dari hormone adalah bahwa senyawa kimia ini hanya diperlukan dalam konsentrasi yang sangat kecil untuk merangsang perubahan besar pada suatu organisme.

A. Auksin

Auksin merupakan sebutan untuk semua jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan keleoptil, meskipun memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun dikotil. Pada tumbuhan auksin yang diekstraksi berupa senyawa yang dinamai asam indolasetat.
Tempat sintesis utama auksin adalah meristem apical. Auksin berpengaruh hanya pada rentang konsentrasi 10-8 sampai 10-3 M. Pada konsentrasi diluar itu auksin tidak akan merangsang pemanjangan sel. Hal ini terjadi karena auksin akan merangsang pembentukan gas etilen yang akan menghambat kerja auksin.
Auksin bergerak dari meristem apical ke bagian tumbuhan lain dengan kecepatan 10 mm per jam melalui jaringan parenkim. Transpor auksin merupakan transpor polar yang berarti transport tersebut tidak dapat bergerak dengan arah sebaliknya dan membutuhkan energi. Mekanisme dari transport auksin melibatkan pompa-pompa proton yang akan menimbulkan perbedaan keseimbangan H+ antara bagian luar dan dalam sel.
Dengan adanya perbedaan keseimbangan H+ maka suasana dinding sel menjadi asam, hal ini akan memutus ikatan hydrogen antara mikrofibril-mikrofibril selulosa, sehingga serat-serat dinding sel menjadi longgar. Dampakya sel akan menyerap air lebih banyak dan bertamah panjang.
Auksin memiliki fungsi selain untuk pertumbuhan primer (pemanjangan) tumbuhan, ausin juga merangsang permbelahan sel cambium permbuluh dan memengaruhi diferensiasi xylem sekunder.

Untuk menambah pemahaman mengenai kinerja hormon auksin, maka disediakan link untuk mempraktekkannya.
PRAKTEK HORMON AUKSIN di fungsihormonauksin.blogspot.com


B. Sitokinin

Istilah sitokinin digunakan untuk senyawa-senyawa kimia yang merangsang pembelahan sel. Senyawa sitokini yang paling umum adalah zeatin yang dinamai demikian karena pertama kali di temukan pada jagung (Zea mays). Dan keunikan dari sitokinin adalah kinerjanya yang dipengaruhi oleh hormone-hormon lain khususnya auksin. Sitokinin paling aktif disintesis oleh jaringan-jaringan yang sedang aktif membelah seperti akar, embrio dan buah.
Pada mekanisme pembelahan sel, kinerja sitokinin sangat dipengaruhi oleh konsentrasi auksin. Berdasarkan eksperimen terhadap jaringan parenkim yang dikulturkan.
• Apabila pada jaringan hanya terdapat auksin maka jaringan tersebut hanya mengalami pertambahan massa namun tidak dengan jumlah sel.
• Apabila pada jaringan hanya terdapat sitokinin maka tidak membawa pengaruh apa pun.
• Apabila konsentrasi auksin > konsentrasi sitokinin maka akan terbentuk akar.
• Apabila konsentrasi auksin < konsentrasi sitokinin maka akan terbentuk tunas.

Sitokinin juga berfungsi sebagai anti penuaan karena senyawa ini menghambat perombakan protein dan merangsang pembentukan protein dan RNA.


C. Giberelin

Hormon giberelin pertama kali ditemukan di Asia pada tumbuhan padi yang terkena penyakit “benih bodoh”. Penyakit ini menyebabkan perpanjangan padi yang tak terkendali sehingga padi yang terinfeksi patah dan roboh. Pada tahun 1926, seorang ilmuwan Jepang, E.Kurosawa, menemukan penyebab penyakit itu adalah fungi yang bergenus Gibberella. Fungi tersebut mensekresikan sejenis zat kimia yang menyebabkan pemanjangan yang tak terkendali, kemudian zat kimia tersebut diberi nama giberelin. Sampai saat ini 80 jenis giberelin yang berbeda telah ditemukan.
Produksi giberalin yang paling besar berada pada akar dan daun muda. Meskipun demikian pangaruh giberelin hanya pada batang dan daun. Pada batang giberelin bersama auksin merangsang pemanjangan dan pembelahan sel batang. Giberelin juga berpengaruh pada perkembangan buah. Namun kinerja giberelin harus dibarengi dengan control auksin. Salah satu contoh pengaplikasian giberelin adalah pada buah anggur Thompson yang tumbuh besar dan terpisah jauh antara buah yang lain. Perkecambahan biji juga dipengaruhi oleh giberelin, karena setelah sebuah biji mengimbibisi air,giberekin akan dibebaskan dan mengakhiri dormansi biji.

D. Asam Absisat

Ketika auksin,sitokinin dann giberelin merangsang pertumbuhan, asam absisat justru memiliki fugsi menghambat. Hal ini sangat menguntungkan jika sebuah tumbuhan mengahadapi lingkungan yang tidak mendukung. Sebagai contoh adalah asam absisat yang dihasilkan oleh tunas terminal akan menmbentuk primordial daun untuk berkembang menjadi sisik yang melindungi tunas selama musim dingin. Selain itu asam absisat juga menghambat perkembangan kambium.
Pada perkecambahan, asam absisat bekerja secara antagonis dengan giberelin. Suatu biji tidak akan berkecamabh jika konsentrasi asam absisat lebih besar dari konsentrasi giberelin atau dalam beberapa kasus seperti pada tumbuhan gurun, biji baru berkecambah setelah asam absisat pada biji dilarutkan oleh air hujan. Juga terdapat beberapa tumbuhan yang memerlukan stimulus berupa cahaya untuk memicu perombakan asam absisat. Namun rasio konsentrasi asam absisat-giberelin lah yang memiliki pengaruh paling besar.


E. Etilen

Berbeda dengan hormone lain, etilen berbentuk gas. Etilen memiliki pengaruh seperti penuaan pada tumbuhan, pematangan buah,dan penguguran daun. Produksi etilen sangat dipengaruhi oleh konsentrasi auksin.
Pengaplikasian gas etilen yang paling umum adalah proses “pengeraman” buah agar segera matang. Sebagai contoh jika seseorang meletakan buah apel yang matang bersama dengan beberapa buah apel muda di tempat tertutup, maka buah apel muda akan lebih cepat menjadi matang jika dibandingkan dengan jika buah apel muda diletakkan begitu saja di tempat terbuka. Hal ini terjadi karena gas etilen yang dihasilkan buah apel tua terakumulasi dan memengaruhi buah yang lain.

Daftar Pustaka
Campbell, A. Neil , Jane B. Reece, Lawrance G. Mitchell.2002. Biology. Jakarta : Erlangga

Gambar
wordbiology.files.wordpress.com/...
rbgsyd.nsw.gov.au

Kamis, 17 Juni 2010

Ribosom



Penemuan ribosom diplopori oleh G. Garnier yang melaporkan bahwa sel kelenjar eksokrin mengandung komponen basofil yang banyak. Substansi ini diwarnai dengan pewarnaan basa. Kemudian Garnier member nama substansi tersebut ergastoplasma atau cairan kerja. Ergastoplasma sering dijumpai pasda sel – sel dengan tingkat metabolisme tinggi. Dengan penemuan mikroskop electron, para ilmuwan mendapati bahwa ergatoplasma merupakan sejumlah granula dengan ukuran 20 nm dan sering ditemukan di membran reticulum endoplasma.
Ribosom merupakan organel sel yang berperan dalam sintesis protein. Keabnormalan pada ribosom mengakibatkan dampak serius pada pembentukan enzim hingga organ. Dengan diameter 20 -25 nm membuat ribosom tidak tampak pada mikroskop cahaya. Ribosom sendiri merupakan bentuk lain dari RNA yang digulung oleh suatu protein. Dengan mikroskop electron, ribosom tampak terdiri dari dua sub unit yang memiliki perbedaan ukuran, yang biasa disebut sub unit kecil dan sub unit besar. Ribosom pada organism eukariot memiliki sub unit besar dengan dimensi 11,5 x 14 x 23 nm dan sub unit kecil berdimensi 20 nm. Pada prokariot, sub unit besar berdimensi 15 x 20 x 20 nm dan sub unit kecil 6 x 20 x 22 nm.
Terdapat tiga jenis ribosom dalam sel :
1. Ribosom bebas, ribosom ini terdapat di sitoplasma dan memiliki fungsi membuat beberapa protein plastid dan mitokondria ( yang tidak diproduksi oleh organel tersebut), semua protein yang berikatan dengan nucleus dan badan mikro, protein yang ditujukan untuk permukaan dalam membrane plasma dan protein yang berakhir di sitoplasma.
2. Ribosom yang terikat di mitokondria, berfungsi mesekresikan protein, menyusun protein membrane yang berada di permukaan medium ekstraseluler, protein lisosom, dan protein yang berada dalam badan golgi.
3. Ribosom mtikondria dan ribosom plastid, berfungsi menyusun protein yang dikode oleh genom organel tersebut.

Daftar Pustaka
Diktat Biologi Sel, FMIPA UI

Daftar Gambar
http://www.mb.au.dk/

Spermatogenesis dan Oogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis berlangsung di testis. Pada testis terdapat jaringan bernama tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdapat banyak sel germinal yang akan berubah menjadi sperma melalui meiosis (Johnson 2002 : 1202). Sel germinal yang sudah siap bermeiosis dinamakan spermatosit primer yang diploid. Proses meiotik pertama menghasilkan 2 spermatosit sekunder dengan 23 kromosom. Kemudian setiap spermatosit sekunder bermeiosis yang disebut meiosis kedua yang menghasilkan 2 spermatid. Spermatid-spermatid inilah yang akan berubah menjadi spermatozoa dewasa dengan bantuan sel sertoli (Johnson 2002 : 1202).
Proses pematangan sel germinal menjadi sel gamet pada wanita disebut oogenesis. Oogenesis terjadi di ovarium. Sel germinal pada pria akan berbuah menjadi spermatosit primer, namun pada wanita sel germinal akan membentuk oosit primer. Oosit primer akan mengalami meiosis menjadi sebuah oosit sekunder dan sebuah badan polar yang masing-masing hanya memiliki 23 kromosom (Johnson 2002 : 1208). Badan polar adalah sebuah sel kecil yang berisi sedikit sitoplasma, diproduksi bersama oosit dan nantinya akan terdegradasi (wordnetweb.princeton.edu). Oosit sekuder dan badan polar masing-masing akan melakukn meiosis kedua yang akan menghasilkan satu badan polar dan ovum pada oosit sekunder, dua badan polar oleh badan polar yang dihasilkan pada meiosis pertama (Johnson 2002 : 1208).


Daftar Pustaka
Johnson, George B. 2003. The Living World. Ed. ke-5. McGraw-Hill, New York : 79 hlm.

Kromosom Politen

Kromatin adalah materi DNA yang diorganisasikan bersama protein histon. Kromatin terdapat pada inti sel dan hanya tampak sebagai materi kabur ketika sel tidak dalam fase mitosis (Campbell dkk. 2002: 120). Kromatin dibagi menjadi dua jenis; eukromatin dan heterokromatin (Campbell dkk. 2002: 369). Eukromatin merupakan kromatin yang kaya akan gen dan memiliki warna yang lebih terang dibanding heterokromatin. Sedangkan heterokromatin adalah kromatin yang miskin akan gen sehingga tidak ditranskripsi. Kromatin jenis ini berwarna lebih gelap (King 1974: 104-136).
Kromosom politen adalah kromosom khusus yang mengandung banyak salinan DNA yang terbentuk melalui proses endoreplikasi (Herskowitz 1977: 245). Endoreplikasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom yang terjadi pada interfase namun tidak mengalami sitokinesis yang akan membagi kromosom baru ke sel-sel baru sehingga salinan DNA dalam suatu sel banyak dan menumpuk. Semakin sering peristiwa ini terulang semakin besar kromosom politen yang terbentuk dengan ikatan yang stabil. Pembentukan kromosom politen membentuk struktur yang berselang-seling antara bagian terang dengan bagian gelap. Bagian terang (band) yang kaya akan gen mengandung 90 % berat dari keseluruhan kromosom sedangkan bagian gelap (interband) hanya 10 % dari berat kromosom karena bagian gelap tidak banyak memiliki gen (Goodenough & Levine 1974 : 141-142).
Kromosom politen umumnya ditemukan pada beberapa jaringan tahap larva Diptera karena organisme pada tahap larva membutuhkan banyak pasokan protein, karenanya organisme tersebut memerlukan kromosom politen. Kromosom politen paling banyak terdapat pada kelenjar saliva dibandingkan jaringan lainnya; badan malphigi, lemak dan usus. Kromosom politen mengandung kopi DNA dalam jumlah besar yang akan menjadi cetakan pembentukan protein (Herskowitz 1977: 245; Fairbanks & Anderson 1997: 309; Handerson 1998: 20; Summer 2003: 184) Secara umum, kromosom politen terbentuk dari 5 macam kromosom yang menyambung pada sebuah sentromer, ini menyebabkan kromosom politen terlihat seperti gulungan kawat. Kromosom X, Y dan 4 merupakan kromosom telosentrik dengan satu lengan, sedangkan kromosom 2 dan 3 merupakan kromosom metasentrik dengan dua lengan (Brooker 2005: 211).
Aplikasi kromosom politen antara lain adalah untuk mengamati dan mengidentifikasi perubahan gen pada kromosom, mengamati perubahan gen terhadap lingkungan, dan memberi pemahaman mengenai mekanisme kerja gen (Gardner 1972: 213).
Penggunaan larutan asetokarmin pada praktikum bertujuan untuk memberi warna pada kromosom politen sehingga mudah untuk diamati melalui mikroskop.

Daftar Pustaka
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Terj. dari Biology; oleh Lestari, R. dkk. Erlangga, Jakarta: xxi + 438 hlm.

Herskowitz, Irwin H. 1977. Principles of Genetics. Ed. ke-2. Collier Macmillan Publishers, London: xxiv + 245 hlm.

Brooker, Robert J. 2005. Genetics : Analysis & Principle. McGraw Hill, New York: xxii + 211 hlm.

Fairbanks, D.J., & W. Ralph Anderson. 1997. Genetics : The Continuity Of Life. Brooks / Cole Publishing Company, United States of America: xix + 820 hlm.

Gardner, Eldon J. 1972. Principles of Genetics. Ed. ke-4. John Wiley & Sons, Inc, United States of America : xi + 213 hlm.

Goodenough, U & Levine, R.P. 1974. Genetics. Holt, Rinehart and Winston, United States of America: xiv + 141-142 hlm.

Handerson, Daryl S. 1998. Drosophila Cytogenetic Protocol. Humana Press, New Jersey: 459 hlm.

King, Robert C. 1974. A Dictionary of Genetics. Ed. ke-2.Oxford University Press,London: 104-136.

Snustad, Peter D. & Michael J. Simmons. Principle of Genetics. Ed. ke-3. John Wiley & Sons, Inc, United States of America: xix + 141.

Sumner, Adrian T. 2003. Chromosomes: Organization and Function. Blackwell, United Kingdom: vii + 184.

Stomata

Proses penguapan dan pernapasan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh stomata. Stomata secara umum memiliki pengertian sebagai bagian daun tempat keluarnya gas dan uap air. Pada kebanyakan tumbuhan, stomata memiliki sel penjaga dan sel tetangga. Sel penjaga adalah sel yang membentuk bukaan dari stomata tersebut. Pergerakan sel penjaga dipengaruhi oleh banyak faktor rangsangan seperti suhu, kelembapan dan gerakan. Terkadang ditemukan klorofil pada sel penjaga, hal tersebut diperlukan karena kebutuhan energi untuk bergerak harus dipenuh dalam waktu yang singkat. Sel tetangga adalah sel yang letaknya bersebelahan dengan sel penjaga.
Terdapat beberapa macam pembagian stomata menurut letak, bentuk sel penjaga dan bentuk sel tetangga yang akan dijleskan berikut :

A. Letaknya terhadap sel epidermis

a. Phanerofor
Letak stomata sejajar dengan sel epidermis. Mayoritas dari tumbuhan memiliki stomata denga tipe ini. Contoh : Adam hawa ( Rhoeo discolor )
b. Kriptofor
Letak stomata di bawah sel epidermis. Tumbuhan yang memiliki stomata tipe ini biasanya hidup di tempat kering. Contoh : Bunga mentega (Nerium oleander)

B. Bentuk sel penjaga

a. Ginjal
Bentuk dari sel penjaga menyerupai ginjal. Mayoritas tumbuhan memiliki tipe ini. Contoh : Daun Adam-Hawa ( Rhoeo discolor)
b. Barbel
Bentuk datar ditengah dan membulat diujung. Pemilik stomata tipe ini adalah dari keluarga Zea.

C. Bentuk Sel Tetangga


a. Anisositik
Terdapat sel penjaga yang bentuknya berlainan. Contohnya pada Cocor bebek ( Kalanchoe sp.).
b. Animositik
Sel tetangga tidak dapat dibedakan dengan sel epidermis disekitarnya. Contohnya pada Paku sarang burung ( Asplenium nidus ).
c. Parasitik
Letak sel tetangga paralel dengan sel penjaga. Contoh pada Eichornia crassipes.
d. Tetrasitik
Terdapat empat sel penjaga yang letaknya paralel dan seri dengan sel penjaga. Contoh Adam hawa(Rhoeo discolor).

Kebanyakan dari stomata terdapat pada bagian bawah daun untuk mengurangi penguapan berlebihan, namun pada tumbuhan air seperti tertai, stomata terdapat dibagian atas daun.

Kamis, 28 Januari 2010

Kloroplast dan Mitokondria

Kloroplast dan mitokondria adalah organel perubah energi yang terdapat pada suatu sel. Meskipun terdapat pada sel namun kedua organel ini tidak termasuk dalam sisterm endomembran. Kloroplast dan mitokondria disebut juga sebagai organel semi-otonom.
Karena kedua organel ini
- Memiliki membrane yang bukan berasal dari Retikulum Endoplasma melainkan hasil sintesis ribosom di sitosol dan ribosom intra-organel.
- Memiliki meteri genetic yang mengatur sintesis protein intra-organel.
- Mampu membelah diri di dalam sel.

Dikarenakan sifatnya yang unik maka munculah Teori Endosimbion yang menjelaskan awal mula munculnya Kloroplast dan Mitokondria. Namun mengenai hal itu akan dibahas pada tulisan yang lain.


A. Kloroplast

Kloroplast merupakan salah satu plastid yang hanya dimilki oleh tumbuhan dan alga eukariotik. Bentuknya bisa berupa bikonveks, spiral atau bintang. Dan memiliki ukuran 2–5 µm. Kloroplast mengandung zat berwarna hijau yang disebut klorofil,zat ini berperan penting dalam proses fotosintesis sebagai penangkap energi dari sinar matahari.
Foto kloroplast pertama kali diisolasi dari mikroskop electron pada tahun 1947 oleh S.Granick dan K. Porter. Foto tersebut menunjukan bahwa grana tampak seperti tumpukan piring. Pada tahun 1953, J.Finean membuat sayatan tipis kloroplast dan mendapati secara ultrastruktural tampak 3 kompartemen yaitu pembungkus luar, sistem membrane lamella internal dan stroma. Bentuk grana yang bertumpuk-tumpuk tesebut bertujuan untuk memperluas permukaan.
Struktur membrane dalam da luar kloroplast berbeda. Membran luar memiliki pori sehingga memungkinkan terjadinya difusi sutansi yang berat molekulnya tak lebih dari 2000 dalton. Sedangkan membrane dalam tak memiliki pori, sebagai gantinya membrane dalam memiliki protein translokase untuk kepeluan difusi. Membran dalam juga memiliki komposisi lipid yang lebih besar dari komposisi lemaknya. Pada stroma terkandung materi genentik yang memiliki genom untuk mensintesis protein.
Mengenai fungsi bagian kloroplast akan dibahas di Fotosintesis.

B. Mitokondria

Mitokondria ditemukan pada abad ke-18 oleh ahli sitologi bernama C.Benda. Beliau menumekan sebuah berkas di dalam sel yang sedang mengalami spermatogenesis dan menamakanya mitokondria. Kata mitokondria diambil bahsa Yunani yaitu mitos (berkas/benang) dan chondros (granula). Tahun 1900, seorang ilmuwan bernama L. Michaelis menemukan pewarna spesifik mitokondria bernama Janus Green B.
Mitokondria hampir selalu dijumpai pada organisme eukariotik. Jumlah mitokondria didalam sel bergantung pada metabolisme suatu sel. Ada yang hanya memilki satu mitokondria besar namun ada juga yang ratusan hingga ribuan. Mitokondria memiliki panjang 1 – 10 µm. Jika diamati pada sel hidup, mitokondria sebagaimana kloroplsat bergerak secara dinamis mengelilingi sel,disertai dengan pembelahan diri.
Dari hasil isolasi, kandungan mitokondria terdiri dari 70% protein dan 30% lipid. Komposisi membrane luar dan dalam sangat berbeda. Membran luar terdiri dari 40% lipid dan 60% protein. Sedangkan membrane dalam terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran luar juga lebih kaku dari membrane dalam karena membrane luar memiliki lebih banyak galakturonat dan asam gula.
Mengenai fungsi lapisan-lapisan mitokondria akan dibahas pada proses sitesis ATP.


mitochondria


Daftar Pustaka
Campbell, A. Neil , Jane B. Reece, Lawrance G. Mitchell.2002. Biology. Jakarta : Erlangga

Gambar

mitokondria
http://mayavision2012.wordpress.com/2008/05/20/mitochondrial-dna-mtdna-a-genetic-off-planet-gift/

kloroplast
http://course1.winona.edu/sberg/308s09/LEC-NOTE/Photosynthesis.htm