Minggu, 08 Agustus 2010

Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan kelebihan kadar bilirubin pada darah bayi. Dikatakan berlebih ketika kadar tersebut melebihi 10 mg%. Gejala dari Hiperbilirubinemia seperti demam kuning yang terjadi pada 2 minggu pertama, berat badn kurang dari 2000 gr, infeksi saluran pernapasan. Untuk mendiagnosa hiperbilirubin dapat dilakukan dengan Coombs-test, Bilirubin Direct, Hitung Retikulosit, Tes Urine Lengkap.
Apabila hal ini terjadi pada bayi Anda, segera bawa ke rumah sakit dan lakukan perawatan dibawah ini:
- Jemur di pagi haru antara jam 07.00 sampai 07.30. 15 menit terlentang, 15 menit tengkurap. Mata dan alat kelamin ditutup.
- Penuhi kebutuhan ASI atau Susu Formula.
- Jauhkan pewangi dan kamper dari pakaian ibu dan bayi.
- Minumkan questran dicmapur air putih kurang lebih 1 sdm.
- Perawatan tali pusat dengan alkohol 70% sebanyak 3 x sehari.
- Mandi 1x sehari pada pagi hari.

Jumat, 06 Agustus 2010

Guillain Barre Syndrome


Guillain Barre Syndrome adalah sindrom yang ditunjukkan dengan gejala-gejala kerusakan pada saraf perifer dan cranial. GBS menyebabkan gangguan kelemahan saraf otot akut yang memburuk secara berkala dan dapat menyebabkan kelumpuhan badan sebagian. Penyebab dari GBS tidak diketahui tetapi kemungkinan yang paling mungkin adalah respon autoimun.GBS dapat menyerang semua ras namun yang paling tinggi terjadi pada kisaran umur 16 – 25 tahun. Ada beberapa fase yang akan dialami penderita GBS antara lain:
1. Fase awal mulai dengan munculnya tanda-tanda kelemahan dan biasanya tampak secara lengkap dalam 2 -3 minggu kerika tidak terlihat penurunan lanjut.
2. Fase kedua berkahir beberapa hari sampai dua minggu.
3. Fase penyembuhan mungkin berkahir 4-6 minggu dan mungkin bisa sampai dua tahun.
Penyembuhan biasanya bersifat spontan namun masih menisakan kecacatan kecil yang permanen.
Untuk mengetahui kepastian apakah seseorang terkena GBS dapat dilakukan dengan cara pengambilan cairan tulang belakang namun cara tersebut dapat mengurangi kekebalan penderita. Tes lainnya adalah elektromiografi, pemeriksaan darah lengkap, rontgen, pemeriksaan fungsi paru.
Beberapa gejala umum GBS pada anak adalah lumpuh sebagian, cara berjlan tidak menetap, perubahan pola BAB dan BAK, kesulitan mengunyah dan mendigesti makanan, kesemutan, nyeri otot seperti terbakar, kehilangan kemampuan berbicara.

Senin, 02 Agustus 2010

Primer DNA

Setiap mahluk hidup disusun oleh protein. Tangan, kaki termasuk mata anda yang anda gunakan untuk membaca tulisan ini, semuanya terbentuk dari protein. Maka dari itu sintetis protein tak mungkin dilepaskan dari keberadaan mahluk hidup. Sintesis protein terjadi jauh didalam sel, dilakukan oleh organel-organel super kecil yang bekerja dengan pengaturan kompleks. Sintesis protein melibatkan DNA, ribosom, Retikulum Endoplasma, badan golgi dan seperangakat enzim.
Namun disini, saya tidak bisa membahas keseluruhan reaksi karena akan membuat tulisan ini sangat panjang dan memusingkan. Saya akan membahas satu dari komponen transkripsi RNA. Transkripsi RNA dapat diibaratkan penulisan surat pemesanan suatu protein. Proses ini terjadi dengan bantuan enzim polymerase, helicase dan enzim-enzim lainnya.
Pada proses transkripsi, enzim polymerase-lah yang berperan sebagai penulis pesan, namun kelemahan dari enzim polymerase adalah ketidakmampuannya dalam memulai proses. Ibarat orang yang sedang tidur harus dibangunkan dengan sebuah alarm, nah dalam hal ini alarmnya disebut primer. Primer umumnya berbentuk untai tunggal basa-basa nitrogen yang panjangnya 18 -22 pasang basa. Primer yang digunakan untuk memulai transkripsi selalu berbeda-beda bergantung dari bagian DNA yang menjadi target.
Primer yang baik harus memenuhi beberapa criteria agar proses trankripsi, kriterianya adalah sebagai berikut :

Panjang Primer, panjang primer yang ideal untuk proses transkripsi berkisar antara 18 – 22 pasang basa. Panjang ini sudah cukup untuk mengahasikan produk yang spesifik.
Konsentrasi basa Guanin dan Cytosin, pada suatu primer konsentrasi basa guanin dan cytosin harus 40% - 60%. Hal tersebut karena basa Guanin dan Cytosin memiliki ikatan hidrogen yang lebih kuat.

Suhu Leleh Primer, suhu leleh yang cocok untuk sebuah primer adalah berkisar 52-58oC. Apabila sebuah primer memiliki suhu leleh dibawah 52oC, maka primer tersebut akan segera hancur ketika melalui tahap pemanasan. Namun apabila suhu leleh terlalu tinggi, primer akan kesulitan menempel dengan untai DNA. Adapun rumus untuk menghitung suhu leleh primer adalah,
Ta = 0.3 x Tm(primer) + 0.7 Tm (product) – 14.9

Pengulangan basa, Sebuah pengulangan basa-ganda sering terjadi dan harus dihindari, maksimal jumlah pengulangan yang dapat ditoleransi berjumlah 4 pasang. Misalnya GCCATATATATGGT. Sedangkan untuk penglangan basa tunggal yang diizinkan adalah 4 basa. Misalnya GACTTTTGCCAA.