Minggu, 25 Juli 2010

Kucing dan Penyakit Umumnya

Kucing adalah hewan peliharaan favorit kebanyakan orang Indonesia. Karekternya yang unik pada setiap kucing membuatnya selalu istimewa. Kucing juga memiliki keingintahuan yang tinggi, daya belajarnya membuat kucing senang memperhatikkan hal-hal baru, disamping itu kucing juga memiliki karakter yang periang, suka melompat, dan bersembunyi. Namun di sisi lain kucing juga termasuk hewan yang rentan terhadap penyakit. Berikut adalah beberapa penyakit yang pernah saya temui pada kucing-kucing saya :
(Mohon diingat akan jauh lebih baik jika Anda membawa langsung kucing anda ke dokter hewan)

1. Keracunan
Karena keingintahuannya yang tinggi, kucing suka menngendus dan menjilat benda-benda yang mungkin dapat dimakannya. Bila benda tersebut aman tidak akan jadi masalah, namun apabila benda tersebut beracun maka lain ceritannya.

Gejala : Kucing menjadi diam, bulu meremang, air liur menetes, bila sudah parah biasanya terjadi kejang-kejang.

Pengobatan : Minumkan susu agar kucing muntah, namun lebih baik lagi jika meminumkannya Norit®. Caranya tumbuk 1-2 butir Norit kemudian beri sedikit air dan minumkan ke kucing. Untuk lebih mudah, selalu sedia suntikan bekas tanpa jarum untuk membantu meminumkan larutan Norit tersebut.

2. Cacingan
Cacingan pada kucing biasa terjadi apabila kucing hidup di tempat yang tidak bersih. Cacing yang umum menginfeksi kucing adalah cacing tambang dan pita.

Gejala : Mencret, lemas, kadang muntah, terdapat butiran putih pada tinja.

Pengobatan : Berilah obat cacing khusus kucing, umumnya merk Drontal Cat keluaran Bayer, bisa didapat di pet shop dengan harga Rp 20.000 per butirnya. Berikan sesuai dosis yang disyaratkan. Sebenarnya obat cacing Combantrin juga bisa namun tidak dapat membunuh cacing pita.

3. Penyakit Mulut
Menurut dokter hewan dekat rumah saya, penyakit ini disebabkan oleh jamur. Bisanya terdapat pada bangkai, misalnya bangkai cicak.

Gejala : Hilang nafsu makan, mulut berbau apak.

Pengobatan : Berikan Curcuma Plus tiga kali sehari agar tetap nafsu makan,dan bawa ke dokter hewan. Dan berikan larutan gula agar kucing tetap berenergi.

4. Flu

Penyakit ini sering ditemukan pada kucing kecil yang memiliki system kekebalan yang masih lemah.

Gejala : Hidung berlendir, tidak nafsu makan karena kucing tidak dapat mengendus makanannya.

Pengobatan : Berikan Stimuno untuk memberikan kekuatan pada system imun kucing dan bawalah ke dokter.

5. Tetanus
Meskipun penyakit ini jarang ditemui namun akibatnya bisa sangat parah. Kucing yang mengalami tetanus biasanya akan mengalami kelumpuhan total selama beberapa hari. Selama kelumpuhan ini kucing tetap dapat hidup jika Anda memberikan makanan secara teratur. Dulu ibu saya memasak bubur dengan ikan yang kemudian disuapkan ke kucing saya (Bigli). Dalam fase tersebut kucing dapat bertahan hidup atau mati. Dalam kasus yang saya alami Bigli berhasil bertahan hidup, namun efek tetanus ternyata mengenai saraf pusatnya yang kemudian membuatnya mengalami kejang-kejang dari waktu ke waktu, terutama bila Bigli merasa tidak nyaman. Salah satu langkah yang bisa meringankan beban si kucing adalah dengan memberkannya Neurobion untuk menguatkan system syarafnya sehingga frekuensi kejang akan berkurang.
Pencegahannya adalah dengan memvaksin kucing Anda dengan vaksin anti Tetanus, sekali suntik berbiaya Rp 120.000.

Terkadang saya juga memberikan madu kepada kucing saya yang sakit. Namun perlu dikatakan sekali lagi bahwa tulisan ini hanya untuk berbagi pengalaman, jangan menjadikan tulisan ini sebagai acuan. Bawalah kucing Anda ke dokter untuk penangannan yang lebih baik.