Kamis, 17 Juni 2010

Kromosom Politen

Kromatin adalah materi DNA yang diorganisasikan bersama protein histon. Kromatin terdapat pada inti sel dan hanya tampak sebagai materi kabur ketika sel tidak dalam fase mitosis (Campbell dkk. 2002: 120). Kromatin dibagi menjadi dua jenis; eukromatin dan heterokromatin (Campbell dkk. 2002: 369). Eukromatin merupakan kromatin yang kaya akan gen dan memiliki warna yang lebih terang dibanding heterokromatin. Sedangkan heterokromatin adalah kromatin yang miskin akan gen sehingga tidak ditranskripsi. Kromatin jenis ini berwarna lebih gelap (King 1974: 104-136).
Kromosom politen adalah kromosom khusus yang mengandung banyak salinan DNA yang terbentuk melalui proses endoreplikasi (Herskowitz 1977: 245). Endoreplikasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom yang terjadi pada interfase namun tidak mengalami sitokinesis yang akan membagi kromosom baru ke sel-sel baru sehingga salinan DNA dalam suatu sel banyak dan menumpuk. Semakin sering peristiwa ini terulang semakin besar kromosom politen yang terbentuk dengan ikatan yang stabil. Pembentukan kromosom politen membentuk struktur yang berselang-seling antara bagian terang dengan bagian gelap. Bagian terang (band) yang kaya akan gen mengandung 90 % berat dari keseluruhan kromosom sedangkan bagian gelap (interband) hanya 10 % dari berat kromosom karena bagian gelap tidak banyak memiliki gen (Goodenough & Levine 1974 : 141-142).
Kromosom politen umumnya ditemukan pada beberapa jaringan tahap larva Diptera karena organisme pada tahap larva membutuhkan banyak pasokan protein, karenanya organisme tersebut memerlukan kromosom politen. Kromosom politen paling banyak terdapat pada kelenjar saliva dibandingkan jaringan lainnya; badan malphigi, lemak dan usus. Kromosom politen mengandung kopi DNA dalam jumlah besar yang akan menjadi cetakan pembentukan protein (Herskowitz 1977: 245; Fairbanks & Anderson 1997: 309; Handerson 1998: 20; Summer 2003: 184) Secara umum, kromosom politen terbentuk dari 5 macam kromosom yang menyambung pada sebuah sentromer, ini menyebabkan kromosom politen terlihat seperti gulungan kawat. Kromosom X, Y dan 4 merupakan kromosom telosentrik dengan satu lengan, sedangkan kromosom 2 dan 3 merupakan kromosom metasentrik dengan dua lengan (Brooker 2005: 211).
Aplikasi kromosom politen antara lain adalah untuk mengamati dan mengidentifikasi perubahan gen pada kromosom, mengamati perubahan gen terhadap lingkungan, dan memberi pemahaman mengenai mekanisme kerja gen (Gardner 1972: 213).
Penggunaan larutan asetokarmin pada praktikum bertujuan untuk memberi warna pada kromosom politen sehingga mudah untuk diamati melalui mikroskop.

Daftar Pustaka
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Terj. dari Biology; oleh Lestari, R. dkk. Erlangga, Jakarta: xxi + 438 hlm.

Herskowitz, Irwin H. 1977. Principles of Genetics. Ed. ke-2. Collier Macmillan Publishers, London: xxiv + 245 hlm.

Brooker, Robert J. 2005. Genetics : Analysis & Principle. McGraw Hill, New York: xxii + 211 hlm.

Fairbanks, D.J., & W. Ralph Anderson. 1997. Genetics : The Continuity Of Life. Brooks / Cole Publishing Company, United States of America: xix + 820 hlm.

Gardner, Eldon J. 1972. Principles of Genetics. Ed. ke-4. John Wiley & Sons, Inc, United States of America : xi + 213 hlm.

Goodenough, U & Levine, R.P. 1974. Genetics. Holt, Rinehart and Winston, United States of America: xiv + 141-142 hlm.

Handerson, Daryl S. 1998. Drosophila Cytogenetic Protocol. Humana Press, New Jersey: 459 hlm.

King, Robert C. 1974. A Dictionary of Genetics. Ed. ke-2.Oxford University Press,London: 104-136.

Snustad, Peter D. & Michael J. Simmons. Principle of Genetics. Ed. ke-3. John Wiley & Sons, Inc, United States of America: xix + 141.

Sumner, Adrian T. 2003. Chromosomes: Organization and Function. Blackwell, United Kingdom: vii + 184.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar